Sabtu, 13 November 2010

Sistem Surveillance di Kesehatan Usefull or Useless


Pernahkah anda mendengar surveillance ?? Atau melihat poster di atas??
Ya, surveillance menurut harfiahnya berasal dari kata survey, yang artinya mendata sesuatu atau mencatat, atau mengawasi. Kata ini sangat populer awalnya di kalangan pihak kemanan dan pertahanan sebuah negara untuk penyelidikan/intelligent untuk memata-matai orang yang dicurigai yang dapat membahayakan, dan tidak hanya negara,  kini lembaga swasta dan negeri sudah memakai sistem ini untuk lebih ke pengawasan di banyak sektor, mulai dari kommputer, mobile telphone, kamera, social analysis, data mining dan profiles, dan sebagainya. Ini adalah sebagian kecil surveillance secara umum. Namun adakah surveillance system sendiri di kalangan kesehatan ??

Surveillance bidang kesehatan adalah pengumpulan secara sistematis, interpretasi dan analisis data kesehatan yang penting untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi praktek kesehatan masyarakat, secara dekat diintegrasi dengan penyebaran waktu dari data ini kepada siapa saja yang ingin mengetahui (CDC "Centre for Disease Control"). Sehingga tujuan finalnya, dari surveillance ini adalah pengaplikasian data untuk pencegahan dan kontrol.

Menurut WHO, surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Oleh karena itu perlu di kembangkan suatu definisi surveilans epidemiologi yang lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya kegiatan pengumpulan dan pengolahan

Tujuan surveillance :
1. memonitor hal-hal yang potensial untuk menimbulkan penyakit pada manusia.
2. mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologinya
3. memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan pelayanan kesehatan di masa datang.
4. membantu menetapkan masalah prioritas.

Kegiatan Surveillance :
1. menetapkan tujuan dari sistem surveillance penyakit dan menentukan data yang diperlukan
2. mengumpulkan data dan menelaah ulang data
3. mengolah data
4. menganalisa dan menginterpretasikan data.

Beberapa istilah dalam surveillance :
1. Universal care reporting
sistem surveillance yang melaporkan semua penyakit. misalnya tiap bulan Puskesmas melaporkan penyakit apa aja yang ada.
2. Sentinel Surveillance
sistem surveillance dari populasi, sampling di ambil dari beberapa karena alasan.
3. Laboratory based reporting
Laboratorium yang bersangkutan melaporkan
4. Passive surveillance
secara otomatis bila ada kasus dilaporkan
5. Active surveillance
 ada permintaan untuk wajib melaporkan, misal kasus avian influenza/flu burung

Sasaran Kegiatan Surveillance :
1. Surveillance Penyakit Menular
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan faktor resiko untuk upaya memberantas penularan penyakit menular.
2. Surveillance Penyakit tidak menular
Merupakan analisis terus-menerus dan sistematis terhadap penyakit yang tidak menular dan faktor resiko untuk upaya memberantas penyakit tidak menular.
3. Surveillance Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
Merupakan analisis terus-menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor resiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan.
4. Surveillance Maslah Kesehatan
Merupakan analisis terus-menerus terhadap masalah kesehatan dan faktor resiko yang mendukung program-program kesehatan tertentu.
5. Surveillance kesehatan Matra
Merupakan analisis terus-menerus terhadap masalha kesehatan dan faktor resiko untuk mendukung program kesehatan matra.

Bagaimanapun juga deteksi dini terhadap suatu kejadian penyakit menular sangat tergantung kepada kejelian para petugas kesehatan yang berada di ujung tombak untuk mengenali kejadian kesehatan yang tidak biasa secara dini.
Dokter atau tenaga kesehatan yang menemukan yang aneh di lapangan punya kewajiban untuk melaporkan kepada otoritas kesehatan yang lebih tinggi agar dapat dilakukan tindakan yang semestinya.

Sistem pelaporan pasif punya kelemahan karena sering tidak lengkap dan tidak akurat terutama untuk penyakit-penyakit yang prevalen. Sistem pelaporan pasif ini perlu didorong setiap saat agar bias didapatkan laporan yang lebih lengkap dan tepat waktu teurtama untuk penyakit-penyakit menular yang mempunyai dampak kesehatan masyarakat yang luas termasuk penyakit-penyakit yang mungkin dipakai untuk melakukan bioterorisme.

Dengan segala kelemahan yang dimilikinya system pelaporan menular tetap merupakan garis terdepan dari Sistem Kewaspadaan Dini kita dalam upaya mencegah dan memberantas penyakit menular. Oleh karena itu setiap petugas kesehatan tahu dan sadar akan pentingnya melaporkan kejadian penyakit menular, cara-cara pelaporan dan manfat dari pelaporan ini.








References :
1. http://www.surveilans.org/about_us.php?tpl=id
2. Kuliah "Surveillance response and Public Health Informatics" dr. Lutfan Lazuardi
3 Manual Pemberantasan Penyakit Menular Edisi 17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar