Minggu, 07 November 2010

Perampokan status sehat oleh "uniquely H1N1 (Flu Babi/Swine flu)"

headline berita tanggal 22 agustus 2009

Ini lah salah satu headline berita dari surat kabar elektronika yang menyebutkan bahwa penderita Flu Babi di Indonesia hampir 1000 angka, tepatnya mencapai angka 948 yang tersebar di 24 provinsi. Dari angka tersebut sudah 3 orang yang meninggal, salah satunya warga negara asing (WNA) dan anak berusia 6 tahun. Sehingga Indonesia berhasil menyumbang angka dari total 134.503 orang positif terkena influenza A H1N1,
sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO 11 Juni 2009 di seluruh dunia.

Apa itu flu babi ?? Bagaimana cara penularannya dan cara pencegahan? adakah vaksin yang tersedia? untuk lebih jelasnya mari kita bahas salah satu flu yang menjadi pandemik dunia dan membuat heboh di negara seluruh dunia termasuk Indonesia setelah flu burung. 

Flu babi / swine flu adalah penyakit respirasi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Virus ini seperti virus lainnya mengalami evolusi pada jamannya, di mana virus ini merupakan hasil “mixing” antara virus avian yang menyerang babi dan virus yang menyerang manusia. Kondisi di mana virus saling bercampur dan memunculkan strain virus baru dari beberapa sumber (reassortant virus). Hal inilah yang antara lain membuat virus flu babi yang normalnya spesifik dan hanya menginfeksi babi kadang bisa menembus batas spesies dan menyebabkan kesakitan pada manusia. Selama lebih dari bertahun-tahun, variasi berbeda dari flu swine sudah mewabah. Sekarang telah dikenal terdapat 4 virus utama influenza yang diisolasi dalam babi : H1N1, H1N2,H3N2, dan H3N1. Diantara 4 tipe ini, yang dikenal sekarang akhir-akhir ini adalah virus H1N1.

Angka kesakitan akibat infeksi virus yang menyebar di antara babi melalui udara baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung dengan babi pembawa virus itu cenderung tinggi pada populasi babi namun tingkat kematian akibat penyakit ini rendah, antara satu persen hingga empat persen.

Kejadian flu babi pada populasi binatang tersebut umumnya sepanjang tahun dengan peningkatan kejadian pada musim gugur dan dingin.

Selain bisa terinfeksi virus influenza babi tipe A subtipe H1N1, babi juga bisa terinfeksi virus avian influenza H5N1 (flu burung) dan virus influenza musiman atau virus influenza yang biasa menyerang manusia. Bahkan kadang babi juga bisa terinfeksi oleh lebih dari satu tipe virus dalam satu waktu.

Kejadian luar biasa penyakit infeksi influenza babi pada manusia beberapa kali pernah dilaporkan terjadi. Manusia biasanya tertular flu babi dari babi dan, meski sangat sedikit, dari orang yang terinfeksi karena berhubungan dengan babi atau lingkungan peternakan babi.

Kasus penularan flu babi dari manusia ke manusia sendiri terjadi dalam beberapa kasus namun masih terbatas pada kontak dekat dan sekelompok orang saja.

Hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa flu babi menular melalui makanan, dalam hal ini daging babi dan produk turunannya yang ditangani dan dimasak secara tepat, sehingga tetap aman mengonsumsi produk tersebut.

Di samping itu, virus influenza babi mati jika dimasak pada suhu 70 derajat Celcius, sesuai dengan panduan umum mengolah daging.


Gejala Flu Babi
Gejala flu babi pada manusia umumnya serupa dengan gejala infeksi virus influenza yang biasa menyerang manusia yakni demam lebih dari 37,8 derajad celcius, sakit tenggorokan batuk, pilek, sakit kepala dan nyeri. Bahkan pada beberapa orang ditandai dengan diare dan muntah-muntah.

Presentasi klinis tipikal infeksi flu babi pada manusia yang serupa dengan inluenza biasa dan infeksi saluran pernafasan atas yang lain itu membuat sebagian besar kasusnya tidak terdeteksi dari surveilans influenza sehingga kejadian penyakit ini pada manusia secara global belum diketahui.

Tindakan pencegahan antara lain bisa dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin, mencuci tangan dengan air dan sabun, sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang lain saat flu serta mencari pertolongan medis jika sakitnya parah supaya mendapatkan pengobatan.



Cara Penularan Virus Flu Babi
Hingga saat ini para peneliti belum mengetahui secara pasti cara penularan virus flu babi tersebut, seberapa lama waktu atau jarak yang dibutuhkan. Namun secara umum,virus flu menyebar melalui batuk dan bersin yang tidak ditutupi atau saat seseorang menyentuh mulut atau hidung dari tangan yang kotor. Mengingat virus flu dapat hidup di permukaan kulit untuk beberapa jam. Layaknya saat seseorang menyentuh pegangan pintu yang sebelumnya dipegang oleh orang lain yang bersin ditangannya. Daging babi yang dimasak tidak akan menularkan flu jenis ini.



Pencegahan Flu Babi
Cara melindungi diri dan keluarga saat ini adalah melakukan pencegahan yang biasa dilakukan. Tutup mulut saat batuk dan bersih dengan tisu yang kemudian segera dibuang, atau bersin pada bagian siku dibandingkan menggunakan tangan.

Kemudian, cuci tangan dengan teratur. Jika tidak ada sabun dan air, maka cairan pencuci tangan bisa digunakan sebagai alternatif. Tetap berada di rumah ketika sakit.


Meskipun telah lama ditemukan vaksin untuk mencegah penularan virus influenza, namun vaksin untuk virus flu babi (H1N1) sampai saat ini belum ada. Saat ini beberapa laboratorium pemerintah yang dibiayai oleh WHO sedang mengembangkan penelitian untuk menemukan vaksin virus flu babi.
Dua obat anti virus yang dipercaya mampu mencegah bertambah parahnya flu babi adalah zanamivir (Relenza) dan oseltamivir (Tamiflu). Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan karena ditakutkan akan terjadi resistensi virus terhadap kedua obat tersebut. Obat ini juga tidak direkomendasikan untuk gejala flu yang telah muncul lebih dari 48 jam. Pada keadaan yang berat, pasien mungkin membutuhkan penanganan intensif lebih lanjut di rumah sakit.

Obat ini bekerja dengan menghambat neurominidase, yaitu "critical protein" yang berada di permukaan membran virus influenza, protein ini dapat membantu replikasi virus influenza dari sel host, selain itu juga menolong virus melewati membran mukus anatara sel-sel di saluran pernapasan. Protein ini ada di onfluenza tipe A dan tipe B.


Apakah flu babi benar-benar sudah berakhir? atau masih bersembunyi untuk melakukan evolusi type virus berikutnya?












Tidak ada komentar:

Posting Komentar