Selasa, 23 November 2010

Puskesmasku Sayang Puskesmasku Malang

      
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang lebih kita kenal sebagai Puskesmas, memiliki peran yang sangat krusial di tengah-tengah masyarakat. Puskesmas ini tidak hanya berada di tengah-tengah masyarakat sebagai tempat tujuan masyarakat bila sakit, tapi juga dalam hal pencegahan dan promosi akan hidup sehat. Namun, apakah semua peranannya itu sudah berjalan dengan baik?
Selintas, puskesmas hanya sebagai tempat yang ramai dikunjungi masyarakat saat bulan-bulan tertentu, semisal di musim penghujan karena mulai banyak kasus demam berdarah, diare, dan lain-lain. Itu semua hanya sebagian kecil kasus yang sering terjadi di masyarakat. Pada kenyataannya, pembangunan puskesmas dan misi untuk menjalankan tugasnya perlu mendapat dukungan masyarakat tidak hanya sebagai pasien yang membutuhkan , tapi juga sebagai individu pelaksana hidup sehat yang sudah dicanangkan puskesmas. Apabila individunya saja sudah tidak aware, dengan kesehatannya sendiri, bagaimana bisa peran promosi dan prevensi puskesmas berhasil di masyarakat.
            Puskesmas sendiri bila berada di daerah kota seharusnya memiliki 4 dokter di dalamnya dan smeua pasien harus di tangani oleh dokter, dan yang terjadi di daerah lain malah ada yang dokternya hanya 2 di 1 puskesmas, bahkan ada yang tidak ada sehingga praktis pelayanan masyarakat dilakukan oleh tenaga medis lainnya seperti perawat dan bidan. Tentu saja hal ini berpengaruh pada kepuasan masyarakat sendiri sehingga jangan disalahkan kalau mereka lebih memilih untuk berobat ke tempat lain. Banyak faktor yang menyebabkan ini terjadi, salah satunya dokter enggan ditempatkan di puskesmas. Padahal bila dirunut lagi , justru di tempat inilah karir kita sebagia dokter dibentuk. Bahkan tidak hanya di bidang kedokteran kita juga bisa melatih diri untuk kompeten di bidang struktural. Masih banyak yang beranggapan di puskesmas itu karir kita berhenti,  mengingat kasus yang ditemui adalah kasus-kasus umum yang sering dijumpai di masyarakat, misalnya pusing, mual, demam, dan lain-lain. Hal ini tentu saja tidak mempengaruhi karir sebagai dokter, dokter di puskesmas juga bisa maju dengan mempromosikan puskesmasnya kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak lagi datang ke praktek dokter pribadi melainkan ke puskesmas.
          

        Tidak hanya itu, di puskesmas pun para dokternya tetap diberikan pelatihan-pelatihan atau pun seminar-seminar yang menunjang keilmuan si dokter untuk penerapan di puskesmas. Apalagi sistem puskesmas pun juga sekarang bergantung di daerah masing-masing. Contoh saja, daerah Jawa tentu berbeda baik dari segi pendapatan, anggaran, dan sistem bila dibandingkan dengan daerah Sumatra atau Kalimantan. Untuk itu, tidak ada salahnya membnagun karir kita di daerah-daerah yang belum berkembang ini dan menjadikan ini sebagai prospek kedepan pembangunan puskesmas yang lebih maju lagi.
            Uraian singkat di atas ini ,menerangkan bahwa sebagai dokter nantinya kita tidak hanya selalu bekerja di tempat-tempat yang sudah memiliki "nama", tapi tidak ada salahnya bila kita mengembangkan diri dan membuat kemajuan di suatu daerah dari segi kesehatannya dalam hal ini pembangunan puskesmas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar